boemiers

Rentetan kata telah siap ku rangkai.
Mungkin tak seindah yang ku impikan tadinya.
Tapi semua pasti lah yang terbaik.
buat ku juga buat mu …..

Tiga tahun ku rasa waktu yang sangat singkat buat menyelesaikan semuanya.
Penglihatan, rasa, cipta, dan cinta
belum bisa di kata cukup.

Harapku masih ada waktu di sini lagi kan berlanjut.
Kisah kasih putih-abu.
Warna-warni hidup di kapal BOEMI kita.

Kawan,
Mawar di depan gua Bunda Maria lukisan hatiku.
Cerita kisah selama kaki berdiri di sini.
Putih, semua kisah tentang mu sahabat dan guru ku …
Merah, semua kisah tentang mu kasih, perasaan ku ….
Dan
Pohon-pohon juga seisi kapal BOEMI,
Itulah ringkasan cerita tiga tahun yang telah kita rajut bersama.
Dengan terpaan badai topan, ombak deras, panas terik ….

Dan “DEO GRATIAS !!!” ……

Kita hampir sampai di pelabuhan kita, tinggal seperempat jalan lagi.
Kau dan aku kan bertemu lagi di pelabuhan bahagia itu ….
Meski sekarang kita harus pisah kapal.
Jangan pernah kau sebut kita tak bersama lagi.
Karna yakinlah, kau selalu melekat dalam pikiran dan hati ku.

Kini kisah PUTIH-ABU telah usai sampai di sini.
Tapi semua masih lah tetap kan berlanjut.
WE ARE THE NEXT GENERATION ….!!!!!!

Kelak kalau Tuhan mengijinkan kita berbalas tatap
dan berbalas kata lagi,
jangan lupa untuk menyalami ku,
menyebut nama ku,
dan senyumi aku ……
         
Itu lah hal yang bakal selalu ku nanti ….

IMMANUEL …!!!!!!!